KATA
PENGANTAR
Puji
syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa saya ucapkan kepada guru pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini
Dalam
makalah ini, akan membahas beberapa hal tentang senyawa hidrokarbon. Dengan
membaca makalah ini semoga teman-teman dapat lebih memahami senyawa hidrokarbon
beserta klasifikasinya dan minyak bumi.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Pada
kesempatan ini pula, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya
teman-teman memberikan saran-sarannya yang sangat berharga. Akhir kata, semoga
segala upaya yang kita lakukan dapat memajukan pendidikan di negara kita.
Taluk
Kuantan, September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................... i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A.
Latar Belakang...................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C.
Tujuan Makalah..................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................. 2
A.
defenisi alkena dan alkuna.................................................................................... 2
B.
tata nama dan kegunaan alkena dan alkuna.......................................................... 4
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 7
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 7
B. Saran..................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dari
berbagai unsur-unsur kimia yang kita kenal. ada satu unsur yang cakupannya
sangat luas dan pembahasannya sangat mendalam yakni karbon. Karbon mempunyai nomor atom 6 sehingga jumlah elektronnya
juga 6….dengan konfigurasi 6C = 2, 4. Dari konfigurasi elektron ini terlihat
atom C mempunyai 4 elektron valensi (elektron pada kulit terluar)…..Untuk
memperoleh 8 elektron (oktet) pada kulit terluarnya (elektron valensi)
dibutuhkan 4 elektron sehingga masing-masing elektron valensi mencari pasangan
elektron dengan atom-atom lainnya. Kekhasan atom karbon adalah kemampuannya
untuk berikatan dengan atom karbon yang lain membentuk rantai karbon. Bentuk
rantai2 karbon yang paling sederhana adalah Hidrokarbon.
Namun
dalam makalah ini penulis hanya akan membahas tentang senyawa alkena dan
alkuna.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah defenisi alkena dan alkuna?
2.
Seperti apa tata nama dan kegunaan
alkena dan alkuna?
C.
Tujuan Makalah
1.
Untuk mengetahui apakah defenisi alkena
dan alkuna?
2.
Untuk memahami seperti apa tata nama dan
kegunaan alkena dan alkuna?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Alkena Dan Alkuna
1. Alkena
Alkena
adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap (-C=C-). Alkena yang paling sederhana
adalah etena, dengan rumus molekul C2H4.
Table
senyawa alkena :
Nama
senyawa
|
Rumus
struktur
|
Rumus
Molekul
|
Metena
|
CH2
|
CH2
|
Etena
|
CH2=CH2
|
C2H4
|
Propena
|
CH2=CH-CH2
|
C3H6
|
Butena
|
CH2=CH-CH2-CH3
|
C4H8
|
Pentena
|
CH2=CH-CH2-CH2-CH3
|
C5H10
|
Heksena
|
CH2=CH-CH2-CH2-CH2-CH3
|
C6H12
|
Heptena
|
CH2=CH-CH2-CH2-
CH2-CH2-CH3
|
C7H14
|
Oktena
|
CH2=CH-CH2-CH2-
CH2- CH2-CH2-CH3
|
C8H16
|
Nonena
|
CH2=CH-CH2-CH2-
CH2- CH2- CH2-CH2-CH3
|
C9H18
|
Dekena
|
CH2=CH-CH2-CH2-
CH2- CH2- CH2-CH2-CH2-CH3
|
C10H20
|
a. Rumus
umum Alkena
Dari contoh alkena pada table
diatas dapat ditarik rumus umum alkena yaitu CnH2n . Ini
artinya jumlah atom H dalam alkena adalah dua kali atom C, atau perbandingan
atom C dengan jumlah atom H adalah 1 : 2. Dari table diatas juga terlihat bahwa
setiap suku alkena dengan suku berikutnya memiliki selisih CH2, sehingga
alkena juga merupakan deret homolog.
Jadi, rumus umum alkena adalah CnH2n.
n ; jumlah atom C
b. Deret
Homolog
Dari table diatas juga terlihat
bahwa setiap suku alkena dengan suku berikutnya memiliki selisih CH2, sehingga
alkena juga merupakan deret homolog.
c. Tata
nama Alkena
Nama alkena diturunkan dari nama alkana, yaitu sesuai
dengan jumlah atom C yang dimiliki, dengan mengganti akhiran ”ana” dengan kata
“ena”.
d. Sumber
dan kegunaan
Alkena dibuat dari alkana melalui
proses pemasanan atau dengan bantuan katalisator (cracking). Alkana suku rendah
digunakan sebagai bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alcohol.
2. Alkuna
Alkuna
adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon
rangkap tiga (. Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap tiga disebut alkadiuna, yang mempuntai 1 ikatan
rangkap dua dan 1 ikatan rangkap tiga disebut alkenuna. Alkuna yang paling sederhana adalah etena dengan rumus
molekul C2H2.
Tabel senyawa Alkuna:
Nama
senyawa
|
Rumus
struktur
|
Rumus
Molekul
|
Metuna
|
CH
|
CH
|
Etuna
|
CH
CH
|
C2H2
|
Propuna
|
CH
C─CH3
|
C3H4
|
Butuna
|
CH
C─CH2─CH3
|
C4H6
|
Pentuna
|
CH
C─CH2─CH2─CH3
|
C5H8
|
Heksuna
|
CH
C─CH2─CH2─CH2─CH3
|
C6H10
|
Heptuna
|
CH
C─CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
|
C7H12
|
Oktuna
|
CH
C─CH2─CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
|
C8H14
|
Nonuna
|
CH
C─CH2─CH2─CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
|
C9H16
|
Dekuna
|
CH
C─CH2─CH2─CH2─ CH2─CH2─CH2─CH2─CH3
|
C10H18
|
a. Rumus
umum Alkuna
Rumus umum alkuna yaitu : CNH2N-2
; n = jumlah atom C.
b. Tata
nama Alkuna
Nama alkuna
diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran ana menjadi una . Tata nama alkuna bercabang seperti penamaan alkena.
c. Sumber
dan kegunaan
Alkuna yang
mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (asetilena), C2H2
. Gas asetilena dugunakan untuk mengelas besi dan baja.
d. Sifat-sifat
Alkena dan Alkuna
Ø Semakin
panjang rantai karbonya, semakin tinggi titik didih dan titik lelehnya.
Ø Akena
dan alkuna merupakan hidrokarbon tak jenuh, sehingga mudah mengalami reaksi
adisi (penambahan).
Ø Alkena
dan alkuna dapat mengalami reaksi polimerisasi, yaitu penggabungan
monomer-monomer (molekul kecil) menjadi polimer (makromolekul). Polimerisasi
alkena terjadi berdasarkan reaksi adisi.
B. Tata Nama Dan Kegunaan Alkena Dan Alkuna
1. Alkena
hampir sama dengan penamaan
pada Alkana dengan perbedaan :
a.
Rantai
utama harus mengandung ikatan rangkap dan dipilih yang terpanjang. Nama rantai
utama juga mirip dengan alkana dengan mengganti akhiran -ana dengan -ena.
Sehingga pemilihan rantai atom C terpanjang dimulai dari C rangkap ke sebelah
kanan dan kirinya dan dipilih sebelah kanan dan kiri yang terpanjang.
b.
Nomor
posisi ikatan rangkap ditulis di depan nama rantai utama dan dihitung dari
ujung sampai letak ikatan rangkap yang nomor urut C nya terkecil.
c.
Urutan
nomor posisi rantai cabang sama seperti urutan penomoran ikatan cabang
rantai utama.
Contoh :
menpunyai rantai utama……
Penghitungan
atom C pada rantai utama dimulai dari ikatan rangkap….sebelah kiri ikatan
rangkap hanya ada satu pilihan sedangkan sebelah kanan ikatan rangkap ada dua
pilihan yaitu lurus dan belokan pertama ke bawah….kedua2nya sama2 menambah 4
atom C namun bila belokan pertama kebawah hanya menghasilkan satu cabang
sedangkan bila lurus menimbulkan dua cabang. Jadi namanya : 3 etil 4 metil
1 pentena.
1 pentena
dapat diganti dengan n-pentena atau khusus ikatan rangkap di nomor satu boleh
tidak ditulis….sehingga namanya cukup : pentena. Nomor cabang diurutkan sama
dengan urutan nomor ikatan rangkapnya. Pada soal di atas dari ujung sebelah
kanan.
Kegunaan
Alkena
a.
Dapat
digunakan sebagai obat bius (dicampur dengan O2)
b.
Untuk
memasakkan buah-buahan
c.
bahan
baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.
2.
Alkuna
Merupakan senyawa
hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (–C≡C–). Sifat-nya
sama dengan Alkena namun lebih reaktif.
Rumus umumnya CnH2n-2
Tata namanya juga sama dengan Alkena
namun akhiran -ena
diganti –una
Kegunaan
Alkuna
a.
Etuna
(asetilena = C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan baja.
b.
Untuk
penerangan
c.
Sintesis
senyawa lain.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Alkena adalah
hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap (C=C-). Alkena yang paling sederhana
adalah etena, dengan rumus molekul C2H4. Alkuna adalah
hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-karbon rangkap tiga
(. Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap tiga disebut alkadiuna, yang mempuntai 1 ikatan rangkap dua dan 1 ikatan rangkap
tiga disebut alkenuna. Alkuna yang
paling sederhana adalah etena dengan rumus molekul C2H2.
B. Saran
Adapun
saran yang dapat penulis ajukan adalah agar kiranya pembaca sekalian memahami
lebih lanjut tentang senyawa alkena dan alkuna. Karena jika demikian akan
sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSAKA
KIMIA
Jilid 1 untuk SMA kelas X ( PENERBIT ERLANGGA)
LKS
KIMIA untuk SMA kelas X semester II ( Kharisma )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar